MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Nama : Meliyana.
No Reg : 4115092349.
Prodi : Pkn
Jurusan : Ilmu Sosial Politik.
Fakultas : Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta
1. Cooperative script
Skrip kooperatif yaitu metode belajar dimana siswa berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
Guru membagi siswa untuk berpasangan.
Guru membagikan wacana/materi tiap siswa.
Guru dan siswa menetapkan siapa ang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
Pembicara membaca ringkasanya selengkap mungkin, dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasanya.
Sementara pendengar :
Menyimak/mengoreksi/menunjukan ide-ide pokok g kurang lengkap.
Membantu mengingat/menghapal ide-ide pokok yang menghubungkan materi sebelumnya materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti yang diatas.
Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
Penutup.
2. Problem based introduction (PBI)
Problem based introduction (PBI) atau Pembelajaran berdasarkan masalah adalah Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik. Peserta didik diharapkan dapat belajar memecahkan masalah tersebut secara adil dan obyektif.
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih..
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.).
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
3. DEBATE.
Debate yaitu model pembelajaran dengan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Langkah-langkah :
Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya kontra.
Guru memberikan tugas untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas.
Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
Sementara siswa menyampaikan gagasannya guru menulis guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi.
Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap.
Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai
4. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
Student facilitator and explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri.
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya.
Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
Penutup
5. COURSE REVIEW HORAY.
Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang disukai.
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
Memberikan kesempatan siswa tanya jawab.
Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa.
Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x).
Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya.
Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
Penutup
6. EXPLICIT INTRUCTION
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan proseduran dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangklah
Langkah-langkah :
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
Membimbing pelatihan
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
7. SNOWBALL THROWING.
Snowball throwing adalah model pembelajaran dengan dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
Evaluasi.
Penutup
Nama : Meliyana.
No Reg : 4115092349.
Prodi : Pkn
Jurusan : Ilmu Sosial Politik.
Fakultas : Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta
1. Cooperative script
Skrip kooperatif yaitu metode belajar dimana siswa berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
Guru membagi siswa untuk berpasangan.
Guru membagikan wacana/materi tiap siswa.
Guru dan siswa menetapkan siapa ang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
Pembicara membaca ringkasanya selengkap mungkin, dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasanya.
Sementara pendengar :
Menyimak/mengoreksi/menunjukan ide-ide pokok g kurang lengkap.
Membantu mengingat/menghapal ide-ide pokok yang menghubungkan materi sebelumnya materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti yang diatas.
Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
Penutup.
2. Problem based introduction (PBI)
Problem based introduction (PBI) atau Pembelajaran berdasarkan masalah adalah Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik. Peserta didik diharapkan dapat belajar memecahkan masalah tersebut secara adil dan obyektif.
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih..
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.).
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
3. DEBATE.
Debate yaitu model pembelajaran dengan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Langkah-langkah :
Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya kontra.
Guru memberikan tugas untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas.
Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
Sementara siswa menyampaikan gagasannya guru menulis guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi.
Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap.
Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai
4. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
Student facilitator and explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri.
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya.
Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
Penutup
5. COURSE REVIEW HORAY.
Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang disukai.
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
Memberikan kesempatan siswa tanya jawab.
Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa.
Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x).
Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya.
Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
Penutup
6. EXPLICIT INTRUCTION
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan proseduran dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangklah
Langkah-langkah :
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
Membimbing pelatihan
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
7. SNOWBALL THROWING.
Snowball throwing adalah model pembelajaran dengan dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
Evaluasi.
Penutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar